Kulitas udara Jakarta saat Lebaran 2025 lebih bersih. Foto: kosadata
Namun tren tersebut tak bertahan lama. Setelah hari raya, tepatnya pada H+4 dan H+5, konsentrasi PM 2.5 kembali meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat di Jakarta mulai kembali normal, menandai berakhirnya masa mudik dan libur panjang.
Dari pemantauan enam jenis polutan yang dilakukan di sembilan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) di seluruh Jakarta, PM 2.5 menjadi polutan dengan perubahan paling signifikan selama periode tersebut.
Sebagai langkah lanjutan, DLH DKI Jakarta terus mendorong partisipasi warga dalam memantau kualitas udara secara mandiri. Asep mengajak masyarakat untuk memanfaatkan laman udara.jakarta.go.id, yang menyediakan data kualitas udara secara real-time.
“Dengan informasi yang tersedia di situs tersebut, warga bisa mengambil langkah preventif, seperti menggunakan masker ketika berada di area dengan tingkat pencemaran tinggi,” tutup Asep.
Langkah ini, menurutnya, merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk mendukung kebijakan pengendalian emisi yang lebih tepat sasaran dan waktu, demi Jakarta yang lebih bersih dan sehat.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0