Kemenkes Palestina: 25 Ambulans Hancur, 136 Tenaga Medis Tewas

Ida Farida
Nov 03, 2023

Kondisi terkini Jalur Gaza. Foto: Anas Alsharif

KOSADATA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf AlQudrah mengungkapkan, pada hari kedelapan puluh delapan serangan Israel di Gaza, pendudukan Israel telah melakukan 16 pembantaian dalam 24 jam terakhir yang menewaskan 196 orang syahid.

"Jumlah pembantaian yang disengaja oleh Pendudukan Israel terhadap keluarga di Gaza mencapai 997 pembantaian," ujar Ashraf dalam keterangannya, Jum'at (3/11/2023).

Dia mengungkapkan, jumlah total korban serangan Israel mencapai 9.257 orang, termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan, dengan 23.516 lainnya terluka sejak tanggal 7 Oktober.

Hingga saat ini, lanjutnya, Kementerian Kesehatan Palestina menerima 2.100 laporan tentang orang yang hilang, termasuk 1.200 anak yang masih tertimbun di bawah puing-puing.

"Pelanggaran Israel terhadap sistem kesehatan telah menyebabkan 136 tenaga medis tewas dan menghancurkan 25 ambulans," katanya.

Menurutnya, Israel telah menargetkan 102 fasilitas kesehatan dan 16 rumah sakit serta 32 pusat perawatan primer yang sudah tidak beroperasi karena serangan Pendudukan Israel atau ketiadaan bahan bakar.

Lebih lanjut, kata Ashraf, pendudukan Israel dengan sengaja menghalangi para korban luka keluar dari rumah sakit Utara Gaza ke Mesir untuk mendapatkan perawatan karena jalan-jalan antara Gaza Utara dan Selatan terputus akibat serangan.

"Pembangkit listrik cadangan di Pusat Medis Ash-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia dioperasikan setelah pembangkit utama mati, dan hanya memungkinkan tiga layanan penting tetap berjalan, sementara sisa bagian rumah sakit harus mengalami pemadaman listrik. Kami akan mencoba memberikan listrik selama 4 jam hanya ke stasiun oksigen, sterilisasi, pompa air, dan beberapa layanan pendukung," jelasnya.

Diakuinya, listrik yang mati di bagian tempat pasien tidur akan memengaruhi kemampuan staf medis untuk memantau tanda-tanda vital pasien dan mempengaruhi pemberian perawatan medis yang tepat waktu, yang akan berdampak serius pada hidup pasien yang terluka dan yang sedang dirawat.

"Kami mengimbau semua lembaga internasional untuk segera menyediakan bahan bakar ke Pusat Medis Ash-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia sebelum terjadi bencana," tegasnya.

Pihaknya juga mengaku telah meminta Bulan Sabit internasional sesuai dengan hukum internasional untuk membawa rombongan luka melalui mobil-mobil ambulance dari RS Alshifa. Namun, ucapnya, pendudukan Israel menargetkan rombongan ambulance di lebih beberapa lokasi yaitu depan pintu rumah sakit, bundaran Anshar, dan di Jalan AlRashid (alBahar) yang mengarah ke Selatan Jalur Gaza.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0