In Memoriam: Faisal Basri dan Nyanyian Suara Kritis

Ida Farida
Sep 06, 2024

Sosok Faisal Basri yang terkenal kritis untuk pemerintah. Foto: SS YT Indef

demi keuntungan sesaat.

 

Faisal sangat kritis dengan isu hilirisasi nikel yang menurutnya lebih menguntungkan Cina.

 

-000-

 

Sama halnya dengan Faisal Basri, Thomas Piketty, ekonom asal Prancis, juga terkenal karena kritiknya yang tajam terhadap ketimpangan ekonomi di negaranya.

 

Dalam bukunya “Capital in the Twenty-First Century", Piketty mengkritik kebijakan perpajakan Prancis yang cenderung menguntungkan orang kaya.

 

Pada tahun 2019, Piketty secara terbuka mengkritik reformasi pajak Presiden Emmanuel Macron. Kebijakan itu menurutnya memperburuk ketimpangan karena penghapusan pajak kekayaan.

 

Piketty berpendapat bahwa reformasi tersebut memberi keuntungan besar bagi elite kaya, sementara kelas menengah dan bawah harus menanggung beban ekonomi yang lebih berat.

 

Ia mengusulkan pajak progresif yang lebih tinggi bagi orang kaya dan pajak kekayaan global sebagai solusi untuk menekan ketimpangan ekonomi di Prancis dan Eropa.

 

Di India, Amartya Sen, ekonom pemenang Nobel, juga kritis terhadap kebijakan pemerintahnya, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

 

Sen mengkritik keras pemerintah India, terutama di bawah kepemimpinan Narendra Modi, atas penanganan yang buruk terhadap pandemi COVID-19.

 

Menurut Sen, pemerintah India gagal memperkuat infrastruktur kesehatan, yang menyebabkan jutaan orang tidak mendapatkan akses perawatan yang memadai.

 

Sebelum itu, Sen juga mengkritik kebijakan demonetisasi pada tahun 2016, di mana pemerintah India menarik mata uang besar dari peredaran. Sen menyebut kebijakan tersebut sebagai "kebijakan yang menghancurkan."

 

Kebijakan itu lebih banyak menyakiti rakyat miskin dan sektor informal yang sangat bergantung pada uang tunai.

 

Kritiknya berfokus pada bagaimana kebijakan tersebut diambil tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat kecil.

 

-000-

 

Nyanyian kritis berbasis riset dan data seperti yang dipraktikkan oleh Faisal Basri, Thomas Piketty, dan Amartya Sen menjadi pandangan alternatif atas kebijakan


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0