Foto: Ist
Oleh: Simply da Flores
KOSADATA - Menarik bagi saya mengikuti berbagai cara dan gaya pendekatan yang dilakukan para bakal calon gubernur NTT, sperti yang ramai dipublikasi di sosial media Ada berbagai kelompok masyarakat di Flobamora, juga yang ada diaspora, ditemui para bakal calon gubernur. Tujuannya jelas untuk meraih simpati dan dukungan para pemilih.
Salah satu bakal calon gubernur NTT adalah Fransiscus Go, putra asli Flobamora kelahiran Kefamenanu, Kabupaten TTU. Beliau adalah seorang wirausaha sukses di Ibukota, namun secara rutin pulang kampung. Baik untuk kunjungan keluarga, kegiatan sosial maupun pengembangan usaha produktif
Dalam safari politiknya, sering terdengar ungkapan Frans Go bahwa "saya datang mau bertemu langsung untuk mencari saudara, keluarga dan kerabat". Saya coba menangkap makna ungkapan tersebut dalam konteks pilkada NTT dan konteks Flobamora.
Peta Relasi Masyarakat NTT
Masyarakat propinsi NTT atau sering dikenal dengan orang Flobamora, terbangun dari komunitas tradisi adat budaya. Baik di pulau Timor, Sumba, Flores, Alor-Pantar, juga di Rote Sabu Semau, serta pulau kecil lainnya. Relasi kekerabatan tradisi adat budaya lokal ini masih sangat kuat, meskipun selalu ada relasi dengan komunitas lain dari berbagai wilayah Nusantara, maupun pengunjung dari luar negeri
Khusus untuk kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat NTT sungguh menjadi bagian integral sejarah bangsa ini. Ilham Pancasila ditemukan Sang Proklamator saat pembuangannya di Ende, Flores, NTT.
Cendana dan Sapi adalah komoditi yang menarik relasi masyarakat NTT dengan berbagai pedagang Nusantara dan asing. Sekarang, obyek pariwisata sedang berkembang semakin luas dan Komodo menjadi salah satu obyek wisata dunia. Masyarakat Flobamora pun tersebar di berbagai wilayah Nusantara dan dunia untuk aneka kepentingan. Saat ini kita hidup di zaman kecanggihan teknologi digital milenial, dengan segala peluang dan tantangannya.
Pilihan Model Pendekatan ke Masyarakat
Dalam konteks pembangunan, khususnya proses pilkada NTT, pilihan model pendekatan adalah satu hal penting. Hemat saya, mayoritas masyarakat dan pemilih yang masih kuat pengaruh adat budaya, penting dikenal dan dipahami para calon pemimpin. Frans Go, yang melakukan model pendekatan persaudaraan dan kekeluargaan, adalah sebuah pilihan cerdas.
Pilihan pendekatan kepada komunitas adat budaya, hemat saya, menjadi model yang kontekstual. Di Sumba, Frans Go diterima sebagai bagian dari keluarga komunitas adat budaya. Di Manggarai Timur, beliau juga diterima secara adat setempat.
Sedangkan dengan generasi muda dan para pelaku usaha, ada model pendekatan yang lebih milenial sebagai kerabat untuk berdiskusi, berkreasi dan berinovasi.
Pilihan pendekatan Frans Go tersebut, menurut saya, menunjukan kreativitas beliau dalam membangun jaringan lokal. Bukan saja untuk mendapat simpati dan dukungan, tetapi lebih dalam untuk saling mengenal serta membangun nilai dan komitmen bersaudara.
Sebab, dengan relasi yang mengakar pada persaudaraan dan persahabatan, maka banyak hal positif terbangun. Ada peluang kerjasama, bisa berdiskusi dan menemukan banyak kreasi serta inovasi. Dari sana ada jalan keluar untuk solusi masalah serta cara terbaik meraih kemajuan dan kesejahteraan.
Satu Kunci Membangun Kemajuan NTT
Sebagai calon pemimpin NTT, menurut saya, Frans Go sudah melakukan sebuah model pendekatan cerdas dan kontekstual. Sering terjadi dalam proses kehidupan bersama, khususnya pembangunan di NTT, adalah masalah pendekatan terhadap masyarakat dari para pemimpin daerah.
Tentang cara pandang, pilihan berkomunikasi, pilihan kelompok dan tokoh masyarakat, lokasi perjumpaan serta kejujuran informasi dan komitmen; sering kurang diperhatikan serius Banyak masalah pembangunan terjadi karena kegagalan pemimpin memilih model pendekatan masyarakat yang tidak sesuai konteksnya.
Untuk upaya kemajuan pembangunan NTT, para calon pemimpin diharapkan memperhatikan serius soal model pendekatan kepada masyarakat Flobamora. Ada aneka kelompok dengan karakter dan konteks berbeda di masyarakat. Juga di lingkungan birokrasi dengan ASN untuk pelayanan publik.
Satu hal istimewa adalah konteks zaman digital milenial dan peran generasi muda. Pemimpin NTT diharapkan bisa memfasilitasi kemandirian generasi muda menghadapi peluang dan tantangan zaman digital milenial ini. Pendidikan adalah kunci utama menjamin hak tersebut.
Hemat saya, model pendekatan yang sudah dan sedang dilakukan Frans Go, adalah pilihan cerdas dan strategis untuk menjadi pemimpin NTT demi kemajuan pembangunan masyarakat Flobamora tercinta. Pendekatan Pemimpin NTT kepada masyarakat sebagai saudara, keluarga dan kerabat, untuk bekerja keras dan cerdas meraih kesejahteraan.
Bae sonde Bae, Flobamora kitong punya, Flobamora harus Lebe Bae"
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0