Kementan Dorong PLN Optimalkan Lahan Kritis untuk Pengembangan Biomassa

Ida Farida
Feb 03, 2025

Pengembangan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tidak hanya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT), namun juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Foto: Humas PLN

KOSADATA – PT PLN (Persero) berhasil mengimplementasikan teknologi co-firing biomassa di 47 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sepanjang tahun 2024. Inovasi ini menghasilkan energi hijau sebesar 1,67 juta Megawatt hour (MWh), mengalami kenaikan signifikan sebesar 60% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat hanya 1,04 juta MWh.

 

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono, memberikan apresiasi atas keberhasilan PLN dalam mendorong program biomassa yang memanfaatkan lahan kritis. Program ini juga melibatkan kolaborasi dengan Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan kelompok masyarakat.

 

“Langkah PLN ini patut dihargai. Dalam menghadapi perubahan iklim, sumber biomassa yang berasal dari lahan marjinal sangat penting untuk pengembangan energi terbarukan,” ungkap Sudaryono dalam keterangannya, kemarin.

 

Pada 2024, konsumsi biomassa yang digunakan dalam teknologi co-firing PLN tercatat mencapai 1,62 juta ton, naik signifikan dibandingkan 2023 yang hanya 1 juta ton. Teknologi co-firing biomassa ini berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 1,87 juta ton CO2 pada 2024.

 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN akan terus memperluas penerapan co-firing biomassa sebagai bagian dari strategi pengurangan emisi dan pemberdayaan masyarakat lokal. 

 

PLN kini memiliki tugas baru, tidak hanya menyediakan listrik tetapi juga menyediakan energi bersih yang terjangkau untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga kelestarian lingkungan,” kata Darmawan.

 

Pemanfaatan biomassa melalui teknologi co-firing di PLTU berkontribusi terhadap peningkatan bauran energi terbarukan, yang tercatat mencapai 1,86% pada tahun 2024, meningkat dibandingkan 2023 yang hanya 1,2%. PLN memanfaatkan berbagai jenis


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0