DPRD DKI Dorong Perbanyak Ekstrakurikuler Budaya Betawi di Sekolah

KOSADATA - Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rany Mauliani, mendorong Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan untuk berkolaborasi dalam mengenalkan Budaya Betawi kepada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler (eskul) di sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA atau SMK. Menurutnya, pengenalan budaya sejak dini sangat penting agar generasi muda tidak kehilangan identitas budaya mereka.

Rany menyebut bahwa melalui eskul, siswa bisa mengembangkan bakat di bidang seni, olahraga, dan keterampilan yang dapat dihubungkan dengan kebudayaan Betawi. Dengan begitu, selain mengenal, mereka juga dapat melestarikan warisan budaya yang ada di sekitar mereka.

"Kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat. Kebudayaan butuh wadah yang rutin dan jelas tempatnya agar bisa terus berkembang. Semoga ke depan, kebudayaan Betawi bisa kembali mencapai kejayaannya," ujar Rany dilansir laman DPRD DKI Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Lebih lanjut, Rany menyatakan keprihatinannya terhadap kenyataan bahwa banyak masyarakat Jakarta yang tidak lagi mengenalkan budaya Betawi kepada anak-anak mereka. Hal ini mengakibatkan generasi muda kurang paham tentang nilai-nilai budaya Betawi, yang berisiko mengaburkan identitas budaya mereka.

“Budaya Betawi semakin kurang dikenal, terutama oleh generasi anak-anak zaman sekarang. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mempertahankannya," tegas Rany.

Sebagai langkah nyata, Rany mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar menyosialisasikan kebudayaan Betawi di sektor pendidikan. Melalui pengenalan berbagai tradisi Betawi seperti lenong bocah, tanjidor, pencak silat, ondel-ondel, dan palang pintu, diharapkan budaya tersebut dapat terus hidup dan diteruskan kepada generasi penerus.

Selain seni dan tradisi, kuliner khas Betawi seperti Es Selendang Mayang, Soto Betawi, Dodol Betawi, kerak telor, dan Bir Peletok juga dapat diperkenalkan kepada siswa.