101 Tahun Chairil Anwar dari Indonesia untuk Dunia

Dian Riski
Jul 27, 2023

KOSADATA - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama Duta Besar Negara Sahabat menggelar pembacaan puisi karya Chairil Anwar di Museum Nasional yang bertepatan dengan hari lahir-nya sang penyair, 26 Juli. Chairil Anwar merupakan sosok yang tidak dapat dilepaskan dari perjalanan perpuisian Indonesia modern.

Chairil adalah sosok penyair-pejuang yang aktif pada masa-masa perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia terlebih Chairil Anwar memiliki kontribusi besar dalam penggunaan bahasa Indonesia.

Dalam sambutannya Hilmar mengaku, ide untuk mengajak partisipasi para duta besar dan perwakilan negara sahabat terlibat dalam “perjalanan bahasa seni” timbul setelah dirinya mengikuti pertemuan terkait terjemahan puisi Chairil Anwar ke berbagai bahasa dunia dan meyakini sosok Chairil Anwar cukup mewakili perjalanan bahasa Indonesia.

Selepas sambutan dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, anggota Lembaga Sensor Film Noorca M Massardi menjadi pembuka dengan membawakan puisi Siap Sedia yang diciptakan pada tahun 1944 yang bercerita mengenai semangat nasionalisme dalam melawan penjajahan Jepang kala itu.

Kemudian Duta Besar Australia Penny Williams PSM membacakan puisi Sajak Putih yang ditulis pada tanggal 18 Januari 1944 dan diterbitkan di dalam dua antologi miliknya, yang pertama adalah Deru Campur Debu yang diterbitkan pada tahun 1993 oleh penerbit Dian Rakyat, Jakarta dan yang kedua adalah dalam antologi Tiga Menguak Takdir yang juga berisikan karya-karya milik Asrul Sani dan Rivai Apin dalam bahasa Indonesia.

Duta Besar Meksiko Armando G. Alvarez membacakan Cintaku Jauh di Pulau sebuah karya yang sudah diterjemahkan ke bahasa Spanyol menjadi "Amor mío tan lejos en la isla" ditulis oleh Chairil Anwar pada tahun 1946, Chairil


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0