Presiden Jokowi dan PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meresmikan proyek sodetan Ciliwung. Foto: PPID Jakarta
KOSADATA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berhasil menuntaskan proyek sodetan Ciliwung meski masa kerja di Jakarta belum genap 10 bulan.
Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek sodetan di Inlet (pintu masuk) Sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT), kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (31/7).
Heru Budi menegaskan, Sodetan Ciliwung merupakan langkah pemerintah untuk mengatasi banjir di sebagian wilayah DKI Jakarta.
Menurutnya, pembangunan Sodetan Ciliwung pada mulanya diinisiasi oleh Presiden Jokowi saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 dan pembangunannya dimulai sejak 2013.
“Kami sedikit sampaikan, bahwa ini adalah inisiasi pada tahun 2012 saat Pak Presiden menjadi gubernur DKI Jakarta, saat itu 2012 (terjadi) banjir di DKI. Dan inisiasi oleh Bapak Presiden saat itu beliau sebagai gubernur, hal ini (pembangunannya) dilanjutkan sampai hari ini,” ujar Heru Budi dinlokasi.
Sodetan Ciliwung, lanjut Heru, merupakan proyek penting untuk mengatasi persoalan banjir di beberapa kawasan di Jakarta, seperti Bidara Cina, Kampung Melayu, Manggarai, dan kawasan sekitarnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah menyelesaikan pekerjaan terowongan Sodetan Ciliwung tersebut.
"Untuk itu sekali lagi, atas nama Pemprov DKI, kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri PUPR yang telah bersinergi untuk pembangunan Sodetan Ciliwung yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Jakarta," kata Heru.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu ke hilir. Oleh sebab itu, sebelumnya pemerintah telah menyelesaikan pembangunan dua waduk di wilayah Bogor, Jawa Barat, yaitu Waduk Ciawi dan Sukamahi pada 2022.
Presiden Jokowi akan terus mengoordinasikan upaya penanganan banjir secara komprehensif. Mengingat kondisi geografis Jakarta yang dilewati 13 sungai, pemerintah harus mengatasi banjir di seluruh wilayah Jakarta.
"Ada 12 sungai lainnya yang juga perlu ditangani secara baik, Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru Timur, Sungai Mookervart, Sungai Pesanggarahan, dan lainnya. Belum kita mengurusi banjir rob yang naik ke daratan DKI Jakarta. Sekali lagi penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif," kata Presiden Jokowi.
Kawasan Sodetan Ciliwung dilengkapi beragam fasilitas pendukung, seperti kafetaria, plaza air mancur, panggung kreasi, gym terbuka, toilet umum, taman bermain, hingga jembatan inspeksi yang melintas di atas jalur Sodetan Ciliwung.
Selain itu juga terdapat Pusat Pengendali Banjir dan rumah genset yang difungsikan untuk pemantauan banjir di Jakarta.Menurut Jokowi, Sodetan Ciliwung dapat mengurangi banjir di 6 kelurahan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Dengan selesainya Sodetan Ciliwung, normalisasi Kali Ciliwung, KBT, dan Waduk Ciawi-Sukamahi diprediksi bisa menangani banjir Jakarta sekitar 62 persen.
Artinya, masih ada 38 persen lagi yang harus dikerjakan bersama antara Kementerian PUPR dan Pemprov DKI."Sekali lagi harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemprov DKI. Bersama-sama, karena ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah," terang Presiden Jokowi.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0